Kepekaan Hati
aku berlari,
namun,apa yg aku dapati?
Semua semu,
tak menentu,
namun berarti untukku,
Aku pikir,aku mampu bertahan,
bertahan untuk terus bersembunyi,
bersembunyi di balik rasa dan asaku sendiri,
Gagal?
Ya,beruntungnya aku memang gagal,
gagal mencegah racun cinta yang terlanjur mengisi tiap relung hati ini,
Entah bahagia,entah menyiksa,
Yang aku tau adalah anugrah dari Yang Maha Kuasa,
raganya,jiwanya,dirinya seutuhnya,
Mungkinkah aku dpt bersua?
Kata rindu hanya bs ku teriakan dalam hati,
Di mana tak ada yg dapat mendengar,
Tak ada yang dapat merasakan,
hanya aku,aku dan kepekaan hatinya..
18 Desember 2004
Enam tahun silam lalu
Sang Kuasa telah pertemukan
aku dengan mu
singkat, namun s'lalu teringat
Hanya beberapa kali aku lihat paras itu
Hanya beberapa kali kita bersenda-gurau
Lekas, namun membekas
Sepucuk surat ku tulis untukmu
Berharap kau tau isi hatiku
Entahlah,
kau hilang begitu saja..
bagai uap mengudara
Kini, hanya hati kecil berbisik memohon
kepadaNya
"Semoga kita bertemu lagi"
Tak pernah bersua
Tak pernah berubah
Tak akan terlupa
Ternyata rasa itu tetap sama
Tak ku sangka malam ini,
Sang Kuasa pertemukan kita kembali
Kau tetap sama seperti yang lalu
Hanya saja, aku malu
Malu 'tuk katakan,
Inginku...
Tidak beberapa kali saja lihat paras itu
Tidak beberapa kali saja kita bersenda-gurau
Kembali ku bisikan isi hatiku,
Kali ini bukan hanya kepadaNya,
Tetapi juga kepadamu
"Semoga kau yang terakhir menemaniku"